Friday, December 6, 2013

Setelah 21 tahun menikah, tiba-tiba istriku menyuruhku untuk menghabiskan waktu bersama wanita yang lain. Dia berkata, "Aku mencintaimu, tapi aku juga tahu kalau wanita ini amat mencintai kamu dan pasti sangat senang menghabiskan waktu denganmu."

Wanita lain tersebut adalah ibuku, dia telah menjanda selama 19 tahun, tapi tuntutan pekerjaan serta tiga orang anakku tidak memungkinkan aku untuk mengunjunginya terlalu sering. Malam itu aku meneleponnya untuk mengajaknya keluar makan malam dan menonton film. "Ada apa ini, apakah kamu sakit?" Tanyanya .

Ibuku adalah tipe wanita yang berpikiran kalau panggilan ketika larut malam atau undangan secara tiba-tiba adalah petanda hal buruk. "Tidak, aku hanya ingin jalan-jalan dengan ibu, kupikir pasti bakal menyenangkan," jawabku padanya. "Hanya kita berdua". Dia memikirkan hal itu sejenak dan kemudian berkata, "Baiklah kalau begitu."

Hari itu adalah hari jumat, ketika menjemputnya aku sedikit gugup, seperti ketika pertama kali kencan dengan pacarku dulu, sekarang sudah jadi istriku. Ketika aku tiba di rumahnya, kulihat sepertinya dia juga gugup. Dia menunggu di depan pintu sambil mengatur mantelnya. Dia menggulung rambut ke atas dan mengenakan gaun yang dia pakai ketika merayakan ulang tahun pernikahannya yang terakhir. Dia tersenyum, wajahnya yang berseri-seri tampak seperti seorang malaikat. Aku mengatakan kepada rekan-rekan kerjaku bahwa aku akan pergi keluar dengan anakku, dan mereka tampaknya terkesan, Sambil naik ke mobil dia berkata, "Andai setiap hari itu 48 jam, hanya hari ini juga tidak apa-apa". Aku cuma tersenyum mendengarnya.

Kami pergi ke sebuah restoran, meskipun tidak begitu elegan, tapi restoran ini sangat bersih dan nyaman. Setelah kami mencari tempat duduk yang nyaman, kami pun melihat daftar menu, namun karena matanya tidak dapat membaca tulisan yang tertera, maka aku pun membacakan menu tersebut untuknya. Kemudian aku pun pergi mengantri makanan yang telah kita pilih. Ketika aku melihat ke arahnya, kulihat ibu duduk di sana sambil menatapku. Senyum dibibirnya membuatku bernostalgia dan dia pun berkata,"Dulu aku yang membacakan menu ketika kamu masih kecil". "Maka sudah saatnya ibu rileks dan membiarkan aku membalas budi", jawabku. Sambil menyantap makan malam, kami pun berbincang mengenai kehidupan masing-masing kami. Banyak sekali hal yang kami bicarakan sampai kami pun lupa untuk menonton film. Ketika aku mengantarnya pulang, dia berkata padaku, "Aku akan pergi denganmu lagi, tetapi lain kali aku yang akan mengajakmu keluar" dan aku meng-iyakannya.

"Bagaimana kencanmu?" Tanya istriku ketika aku pulang. "Amat baik. Jauh melebihi apa yang kubayangkan," begitu jawabku.

Beberapa hari kemudian , ibuku meninggal karena serangan jantung. Hal itu terjadi begitu tiba-tiba bahkan aku tidak diberi kesempatan untuk melakukan apa pun untuknya. Beberapa hari berlalu, seorang tukang pos memberikanku sebuah amplop yang berisi tagihan yang sudah di cap lunas dari restoran tempat aku dan ibuku menghabiskan makan malam sebelumnya. Diamplop itu juga terdapat sebuah surat, yang bertuliskan "Aku sudah membayar tagihan ini di muka. Tapi aku tidak yakin kalau aku bisa berada di sana, namun meski demikian, aku telah membayar makanan untuk dua orang, satu untukmu dan yang satu lagi untuk istrimu. Kamu tidak tahu betapa malam itu sangat berarti bagiku. Aku selalu menyayangimu nak."

Sejak saat itu, aku memahami pentingnya mengatakan kata "I LOVE YOU" dan memberi waktu bagi orang yang kita cintai karena mereka layak untuk mendapatkannya.

Tidak ada yang hal yang lebih penting daripada keluarga. Luangkan waktumu untuk mereka, karena kematian tidak dapat diduga kapan dan dimana. 

Berbuatlah sehingga anda tidak menyesal pada akhirnya.

Salam Admin,
=.=a
Categories:

0 comments:

Post a Comment