Sunday, December 15, 2013

Cerita kali ini mengisahkan tentang seorang pria bernama Bob Butler yang kehilangan kedua kakinya pada tahun 1965 akibat terkena ranjau di Vietnam. Ketika dia kembali ke kampung halamannya, dia dianggap sebagai seorang pahlawan. Dua puluh tahun kemudian, dia kembali menunjukkan jiwa kepahlawanannya.

Bob yang bekerja di sebuah bengkel di sebuah kota kecil di Arizona, Amerika Serikat. Pada siang hari yang terik, dari suatu rumah terdengar seorang wanita menjerit histeris. Bob mulai menjalankan kursi rodanya dan mengarah ke halaman belakang rumah wanita tersebut, akan tetapi terlalu banyak semak-semak yang menghalangi rumah wanita itu dan menghadang kursi roda bob untuk lewat. Jadi dia memutuskan untuk turun dari kursi rodanya dan dia mulai merangkak melewati semak-semak itu.

"Aku harus sampai disana", kata bob, "Tidak peduli meski aku harus terluka oleh semak-semak ini". Ketika Bob melewati semak-semak itu, dia melihat sebuah kolam renang, dan ada seorang anak berusia 3 tahun yang bernama Stephanie Hanes tenggelam di dasar kolam. Gadis kecil itu dilahirkan tanpa memiliki lengan. Saat bermain di halaman dia terjatuh ke kolam dan dia tenggelam. Ibunya hanya berdiri mematung dan tampak panik. Bob segera menyelam ke dasar kolam dan mengangkat anak kecil itu ke atas air. Wajah gadis kecil itu terlihat biru, Jantungnya tidak berdetak!! dan dia tidak bernafas. 

Bob kemudian segera memberikan nafas buatan kepada anak kecil itu. Sementara ibu Stephanie segera menelepon ambulans. Akan tetapi, semua ambulan sedang bertugas saat itu. Seakan tak berdaya lagi, ibu Stephanie pun menangis dan menyandar di bahu Bob. 

Bob terus memberikan nafas buatan, sambil perlahan dia mulai menenangkan ibu Stephanie. "Jangan khawatir, Aku adalah tangannya ketika membantunya keluar dari air. Sekarang aku akan menjadi jantungnya. Jika bersama kita pasti mampu". Kata Bob.

Beberapa detik kemudian gadis kecil itu tiba-tiba batuk dan memuntahkan air yang ditelannya. Perlahan dia mulai sadar kembali dan mulai menangis. Mereka bertiga saling berpelukan sangkin senangnya. Kemudian ibu gadis itu bertanya, "Bagaimana kamu tahu dia akan baik-baik saja?". "Sebenarnya Aku tidak tahu, tapi aku yakin", Jawab Bob. Karena dulu ketika kedua kaki ku meledak akibat ranjau di medan perang. Kukira aku akan mati saat itu juga, karena aku hanya sendirian disana tidak ada orang lain yang bisa membantuku. Tapi kemudian seorang gadis vietnam muncul. Dia menyeret tubuhku ke desanya. Dia berbisik dengan bahasa inggris yang kaku, "Tenanglah, kamu tidak akan mati. Aku akan menjadi kakimu. Jika bersama kita pasti mampu". Kata-kata gadis itu memberiku harapan dan aku ingin melakukan hal yang sama untuk gadis kecil ini.

Ada kalanya saat dimana kita tidak mampu untuk berdiri sendiri. Ada saat dimana kita membutuhkan seseorang untuk menjadi kaki, tangan, dan teman kita.

Salam Admin,
=.=a




  
Categories:

0 comments:

Post a Comment