Wednesday, December 4, 2013


Seorang wanita kira-kira berumur 50 tahun. Tinggal di kaki pegunungan, dan untuk mendapatkan air bersih wanita tersebut harus mendaki gunung setiap harinya. Biasanya yang menemaninya untuk naik gunung adalah dua buah ember sederhana, dia selalu memikul mereka berdua dengan menggunakan kayu.

Setiap hari sesampai di pegunungan, wanita tersebut selalu mengisi kedua ember hingga penuh. Namun salah satu ember mempunyai retakan yang cukup besar sehingga dia cuma bisa menampung air separuh dari wadahnya ketika sampai di pondok wanita tersebut.
Ember yang utuh merasa bangga akan dirinya karena dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, namun tidak dengan ember yang retak karena dia merasa minder akan kecacatannya itu. Suatu hari ketika hendak mengambil air ke pegunungan, ember yang retak tak sengaja terlepas dari kayu yang dipikul oleh wanita tersebut dan terguling hingga jatuh di pedalaman hutan. Keajaiban muncul, ember rusak bertemu dengan peri hutan dan peri hutan tersebut berjanji akan mengabulkan satu permintaan yang diminta oleh ember rusak tersebut. Sang ember sangat senang dan dia meminta agar suaranya dapat didengar oleh majikannya. Peri hutan mengabulkan permintaannya dan menghilang setelah dia melihat seorang wanita tergesah-gesah berlarian menuju ember yang rusak tersebut.

"Berhenti!". terdengar suara dari hutan.. Sang wanita heran, karena di hutan itu cuma ada dia sendiri saat itu. "Siapa itu? Keluarlah" kata si wanita. "Saya adalah ember yang retak". Sang wanita terkejut ketika mendengar bahwa memang suara tersebut keluar dari ember yang retak miliknya. "Dengar nyonya.. Aku selama ini ingin mengeluh kepada anda atas ketidak becusanku dalam melaksanakan tugasku, aku hanya bisa membawa setengah dari air yang kamu isikan ke dalam wadahku, aku tak pantas untuk mendampingimu" 

Sang wanita tersenyum dan kemudian tertawa "Tidak anakku.. Jangan lah engkau berpikiran begitu, kamu sangat membantuku. Aku tahu akan kekuranganmu oleh sebab ketika sedang tidak mengambil air. Aku menanam beberapa jenis tanaman di jalan yang kamu lalui setiap hari. Air yang tumpah dari wadahmu setiap hari telah memberikan kehidupan bagi mereka. Dan tanaman itu sekarang sangat subur karena usahamu."
Terdengar tangisan isak pelan dari dalam ember dan kemudian terdengar suara seperti orang yang tertawa bahagia.. Orang tak akan menyangka kalau suara itu dari ember..

Cerita ini dulu kudengar dari ibuku.. Cuma ada kurevisi tambah dikit.. Haha...
Baca cerita lainnya ya...

Salam Admin
=.=a
Categories:

0 comments:

Post a Comment